MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Kamar 302 di Bali: Hotel Mewah yang Menyimpan Teror Tak Terlihat!

Pintu masuk kamar hotel angker 302 di Bali dengan pencahayaan remang dan suasana misterius

Bali, pulau dengan sejuta keindahan dan hotel-hotel mewah, ternyata menyimpan cerita yang bikin bulu kuduk berdiri. Salah satunya datang dari sebuah hotel yang sampai sekarang masih beroperasi dan cukup dikenal. Kita samarkan saja namanya jadi Hotel N, sebuah hotel di Bali yang menyimpan kisah menyeramkan – terutama dari kamar hotel 302 yang katanya angker banget.

Cerita ini datang dari seorang mahasiswi. Biar lebih mudah kita sebut saja Iroh. Saat itu, ia sedang menempuh pendidikan di Jogja. Suatu hari, kampusnya mengirimkan beberapa mahasiswa untuk ikut kongres di Bali. Iroh termasuk salah satu peserta yang berangkat.

Awal yang Biasa Saja, Sampai Google Ikut Kasih Tahu yang Aneh

Dua hari sebelum keberangkatan, Iroh dan teman-temannya mulai cari info soal tempat mereka bakal menginap. Dari pengumuman kampus, mereka sudah tahu akan tinggal di Hotel N. Penasaran, mereka pun googling.

Saat mengetik nama hotel tersebut, muncul artikel soal tragedi bunuh diri di kamar hotel 302 Bali. Anehnya, saat teman-temannya baca artikel yang sama, mereka melihat kamar yang disebut justru kamar 320.

Nah, di sinilah firasat buruk mulai muncul. Apalagi saat itu Iroh memang direncanakan untuk sekamar dengan sahabatnya, kita sebut saja Aw. Keduanya jadi agak was-was, tapi ya tetap berangkat.

Check-in, Dapat Kamar 302

Beberapa hari kemudian, mereka tiba di Bali. Begitu check-in, tour leader membagikan amplop berisi kunci kamar. Iroh dan Aw mendapat kamar dengan nomor "302", dan lokasinya di lantai 3. Dalam hati mereka langsung deg-degan, "Jangan-jangan ini kamar hotel angker yang itu..."

Mereka naik lift sambil berbincang, lalu sampai di depan kamar. Aw sempat nawarin untuk minta pindah kamar, tapi karena malas ribet, akhirnya mereka tetap masuk.

Hari pertama, Iroh langsung mandi karena harus bersiap ke kongres. Seperti biasa, dia lepas kacamatanya. Tapi waktu mandi, dari penglihatan samar tanpa kacamata, ia melihat bayangan seperti seseorang duduk di kloset, mengawasinya mandi. Nggak jelas siapa, tapi rasanya bukan hal yang bisa dianggap enteng.

Bau Anyir, Telepon Misterius, dan Mata-Mata Tak Terlihat

Malam itu mereka nginap dengan rasa was-was. Sekitar jam 10 malam, Iroh dan Aw balik ke kamar setelah makan bersama teman di lantai dua. Saat nunggu lift, mereka mencium bau anyir dan busuk, tapi nggak ada lalat atau apa pun yang bisa menjelaskan bau itu. Merinding? Banget.

Sesampainya di kamar, Aw mencoba memberanikan diri buka pintu sambil salam. Begitu masuk, Iroh merasa seperti ada banyak mata yang memperhatikannya. Saking takutnya, dia tidur sambil pakai kacamata.

Subuh sekitar jam 5 pagi, telepon kamar mereka berdering terus menerus. Tapi karena Iroh baru bisa tidur jam 4, dia cuekin. Paginya, saat cerita ke teman-teman, ternyata banyak yang ngalamin hal sama. Mereka juga dapat telepon, tapi waktu diangkat, nggak ada suara... cuma ada "keheningan" yang bikin merinding.

Wujudnya Mulai Menampakkan Diri

Malam berikutnya, Iroh mulai melihat sosok bayangan duduk di depan TV. Sosok itu digambarkan memakai celana pendek, wajahnya pucat, dan lehernya terlihat aneh seperti habis tergantung. Kepalanya miring.

Iroh berusaha bangunin Aw, tapi temannya udah pulas. Malam ketiga, Iroh merasa sosok itu sebenarnya mau menyampaikan sesuatu, tapi karena takut, ia pura-pura tidur.

Suasana Makin Mencekam, Sampai Ingin Nangis

Di hari keempat, mereka memutuskan untuk bolos dari acara kongres dan memilih cari oleh-oleh di kota. Tapi begitu kembali ke hotel, Iroh merasa suasananya berat banget. Kayak aura kesedihan menyelimuti kamar. Bahkan, ia hampir menangis saat beberes kamar.

Malamnya, Iroh tidur membelakangi balkon. Dari celah pintu kamar mandi yang agak terbuka, ia melihat bayangan loncat-loncat sambil ngintip ke arah mereka. Ia buru-buru ngebesarin volume TV dan membalik badan ke arah lain supaya nggak mikirin itu.

Ketukan Aneh di Tembok & Suara Tangisan dari Balik Korden

Malam terakhir makin gila. Sekitar tengah malam, ada ketukan dua kali di tembok. Awalnya Iroh kira itu teman iseng. Tapi lalu ia sadar, kamar mereka ada di sebelah lift, dan nggak ada suara lift terbuka sama sekali malam itu. Lalu siapa yang ngetok?

Insiden terakhir adalah saat Iroh lagi ngecas HP di sebelah tempat tidur. Ia dengar suara tangisan samar dari balik korden. Bukan cuma itu, setiap kali suara tangisan terdengar, juga terdengar anjing menggonggong dari luar hotel. Seremnya dobel.

Setelah Check-Out, Semua Cerita Bermunculan

Setelah check-out dan keluar dari hotel, barulah mereka saling terbuka. Ternyata Aw juga ngalamin banyak hal yang sama. Ia memilih diam selama di hotel agar nggak tambah takut.

Teman-teman lainnya juga mulai cerita: ada yang lihat hantu setengah badan di lorong, ada tombol lift yang kepencet sendiri, bahkan ada yang bilang air di kloset warnanya merah kayak darah menstruasi – padahal waktu itu nggak ada yang sedang datang bulan.

Konon katanya, kamar tempat kejadian bunuh diri itu adalah kamar 320, tapi kamar itu sekarang sudah nggak ada. Ada yang bilang, nomornya diganti jadi kamar 302 atau kamar lain yang mirip. Jadi mungkin saja... kamar yang ditempati Iroh dan Aw adalah kamar yang sama.

Masih Berani Menginap di Kamar Hotel 302 Bali?

Cerita ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi jadi pengingat bahwa ada hal-hal yang nggak bisa dijelaskan logika. Hotel N di Bali mungkin masih beroperasi, tapi cerita dari kamar hotel 302 atau 320 yang katanya sudah diganti nomor tetap menjadi misteri.

Kalau kamu kebetulan dapat kamar di lantai 3 hotel di Bali, dan nomornya mirip-mirip 302 atau 320... mungkin kamu bisa inget cerita ini. Siapa tahu, itu kamar yang sama.

Kalau kamu punya pengalaman seram menginap di hotel angker di Bali, khususnya kamar 302, yuk share di kolom komentar!

Posting Komentar