Siapa sangka, menjadi Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) bisa jadi awal kisah yang menyeramkan? W, seorang PNS yang berdomisili di NTB, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima tugas tersebut.
"Aku dulu sangat bersemangat dengan tugas baruku. Rasanya seperti naik level," ujar W. Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Hanya dalam beberapa minggu, ia mulai merasakan hal aneh: semangatnya menghilang, tubuhnya terasa berat, dan mendengar kata kantor saja membuatnya malas bukan main.
Misteri di Balik Tugas Baru
W mulai bertanya-tanya, apa yang salah? Semangat yang awalnya meluap kini seolah tenggelam dalam rasa malas dan ketakutan. "Rasanya seperti ada yang mengunci semangatku," kenangnya.
Gangguan itu tak hanya menyerang pikirannya, tapi juga tubuhnya. Setiap malam, ia sering merasa kedinginan hingga harus dibantu suaminya dengan kompresan hangat. "Pagi-pagi, rasanya seperti habis dihantam sesuatu. Badan sakit, kepala berat," tambahnya.
Latar Belakang Sang PNS
W bukan orang baru di instansi tersebut. Setelah lulus dari SMK di Mataram, ia bekerja sebagai tenaga honorer hingga akhirnya diangkat menjadi PNS. "Perjalanannya panjang, penuh lika-liku," katanya.
Namun, setelah menerima SK BPP, ia merasa hidupnya berubah total. Pekerjaan yang menumpuk membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, dan gangguan yang ia alami semakin memperparah keadaan.
Santet atau Tekanan Kerja?
Keluarga W mulai merasa ada sesuatu yang tak biasa. Suaminya bahkan bercanda, "Kamu ini seperti kena santet malas kerja!" Tapi candaan itu lama-lama terasa serius.
Seseorang yang paham spiritual mengatakan bahwa W mungkin terkena santet pelumpuh semangat. Gangguan gaib ini sering dikaitkan dengan energi negatif yang menyerang mental dan fisik seseorang, membuatnya sulit untuk menjalankan tugas sehari-hari.
Mengatasi Gangguan dengan Spiritualitas
Berbagai cara sudah dilakukan oleh W untuk mengatasi rasa malas dan sakit yang melandanya. Ia mencoba meditasi, terapi herbal, hingga mencari bantuan spiritual. Namun, yang paling membantunya adalah zikir dan doa.
"Awalnya berat. Saat zikir, tubuhku terasa seperti berontak. Ada tarik-menarik energi yang tak terlihat," ungkapnya. Meskipun prosesnya menyakitkan, perlahan kondisi W mulai membaik.
Bertemu dengan Pak Is
Salah satu titik terang dalam perjuangan W adalah pertemuannya dengan Pak Is, seorang tetua yang dikenal sebagai penyembuh tradisional. Dengan tatapan tajam, Pak Is berkata, "Kamu membawa beban energi negatif yang berat."
Pak Is melakukan terapi spiritual untuk membersihkan tubuh W dari gangguan tersebut. "Rasanya seperti dihantam ombak besar! Tapi anehnya, aku merasa sangat lega setelahnya," cerita W.
Pelajaran Hidup
Setelah masa tugasnya sebagai BPP berakhir, W memutuskan untuk tak lagi mengambil posisi itu. "Aku memilih kesehatan dan kebahagiaan keluargaku," katanya. Kini, W menjalani hidup dengan lebih santai, menikmati waktu bersama suami dan anaknya.
Kisah W mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Terkadang, tantangan besar bukan hanya soal pekerjaan, tetapi juga bagaimana kita mengelola kesehatan mental dan fisik.
Bagi pembaca yang merasa mengalami hal serupa, ingatlah bahwa dukungan keluarga, spiritualitas, dan istirahat adalah kunci untuk mengatasi tekanan hidup. Dan tentu saja, jangan pernah ragu untuk mencari bantuan jika merasa membutuhkan. Terima kasih telah membaca cerita ini. Semoga kisah ini menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita semua.
Posting Komentar