Di Sumedang, ada sebuah tempat yang dikenal bukan cuma karena nuansa religiusnya, tapi juga karena cerita-cerita mistis yang melegenda, terutama soal ilmu pelet Marongge. Tempat ini adalah makam Marongge Sumedang, sebuah lokasi tempat ziarah di Sumedang yang menyimpan lebih dari sejarah.
Makam Marongge dan Gunung Hade, Menapaki Misteri Cinta dan Kesaktian
Letaknya berada di sebuah bukit kecil bernama Gunung Hade, di Dusun Marongge, Kecamatan Tomo. Untuk sampai ke sana, kita harus menapaki puluhan anak tangga di antara rimbunnya pepohonan, seperti sedang naik ke dunia yang berbeda. Suasananya tenang, sejuk, dan agak mistis. Di dalam kompleks ini, ada makam keramat Marongge, tempat bersemayamnya sosok legendaris bernama Mbah Gabug, bersama tiga saudarinya yaitu Mbah Setayu, Mbah Naibah, dan Mbah Naidah.
Konon, keempat wanita ini adalah bangsawan dari Mataram yang memilih hidup tanpa suami hingga akhir hayatnya. Meski banyak pemuda bangsawan yang melamar, semuanya ditolak secara halus. Saking misteriusnya, masyarakat meyakini bahwa Mbah Gabug memiliki ilmu pelet Marongge yang sangat sakti. Tak heran jika sampai sekarang, banyak peziarah datang dengan harapan bertemu jodoh setelah berziarah ke tempat ini.
Tata Cara Ziarah, Tidak Asal Datang
Sebelum melakukan ziarah, pengunjung diwajibkan mengisi daftar hadir dan akan mendapatkan perlengkapan seperti air doa dan minyak wangi. Proses ziarah dipandu langsung oleh juru kunci makam, dengan doa yang dipanjatkan di depan pusara. Setelah selesai, peziarah dibekali air yang telah didoakan sebagai simbol keberkahan.
Beberapa peziarah juga melakukan ritual tambahan, seperti mandi bunga di Kali Cilutung, dan bahkan membuang pakaian dalam mereka ke sungai sebagai simbol buang sial. Namun, juru kunci sendiri menyarankan untuk tidak melakukan hal itu karena bisa mencemari lingkungan.
Kalau dulu sungainya jernih, enak buat mandi. Tapi sekarang sering banjir, airnya keruh, malah jadi bahaya, kata sang juru kunci.
Batu Keramat dan Kisah Haji Putih Jagakarsa
Tak jauh dari makam, ada sebuah batu keramat berbentuk kursi, dibungkus kain putih dan tampak sangat angker. Warga sekitar percaya batu itu berhubungan dengan sosok gaib penguasa Gunung Hade, yang disebut Haji Putih Jagakarsa. Aura magisnya terasa kuat bagi mereka yang peka.
Legenda Mbah Gabug tentang Sayembara Ilmu Pelet dan Kukuh Mudik
Cerita paling terkenal di tempat ini adalah kisah Mbah Gabug dan sayembara ilmu pelet Marongge. Dikisahkan, seorang raja sakti bernama Gubangkala ingin meminangnya. Karena tidak ingin terjadi konflik antar kerajaan, Mbah Gabug membuat sayembara, yaitu siapa yang bisa menarik kembali labu besar bernama Kukuh yang dihanyutkan ke Kali Cilutung, dialah yang berhak menikahinya.
Raja Gubangkala dan para pendekar dari berbagai daerah pun mencoba. Tapi, tak satu pun berhasil. Ajaibnya, Mbah Gabug justru mampu menarik labu itu kembali ke tempat semula, melawan derasnya arus sungai. Masyarakat menyebut keajaiban itu dengan istilah Kukuh Mudik, simbol bahwa Mbah Gabug punya kesaktian luar biasa.
Pertapaan dan Akhir Hidup Sang Putri
Setelah menolak banyak lamaran, Mbah Gabug menghilang. Tiga saudarinya mencarinya hingga ke dalam hutan Gunung Hade. Di sana, mereka menemukan Mbah Gabug tengah bertapa, lemah karena berpuasa dan tak makan berhari-hari.
Tiba-tiba terdengar suara gaib dari Haji Putih Jagakarsa, menyuruh mereka mencari buah aneh sejenis melinjo. Setelah dimakan, Mbah Gabug pulih kembali. Tapi, ia meminta untuk digali lubang tempat dirinya berbaring, dan dengan sukarela masuk ke dalamnya, seolah sudah siap beristirahat.
Saya ingin istirahat di sini, tutuplah dengan ranting bambu.
Sore hari menjelang magrib, sebuah cahaya muncul dari liang lahat Mbah Gabug. Warga menyebut cahaya itu sebagai Marong, dan sejak itu tempat ini dikenal dengan nama Marongge.
Antara Religi dan Mistis, Tempat Ziarah Sumedang yang Sarat Makna
Kini, makam Marongge Sumedang menjadi destinasi populer bagi para peziarah, terutama di malam Jumat Kliwon. Ada yang datang untuk berdoa, ada pula yang berharap jodoh, dan sebagian lainnya hanya ingin merasakan aura mistis tempat ini.
Namun, pengelola makam menekankan agar peziarah tidak meminta kepada makam, melainkan berdoa kepada Tuhan. Ziarah harus dilakukan dengan niat baik dan tidak melanggar ajaran agama.
Percaya atau Tidak, Semua Kembali ke Niat
Percaya atau tidak soal ilmu pelet Marongge, semua kembali pada keyakinan masing-masing. Yang jelas, tempat ini bukan sekadar lokasi wisata religi, tapi juga cermin dari kearifan lokal, sejarah, dan warisan spiritual yang hidup di tengah masyarakat.
Kalau kamu sedang mencari tempat ziarah di Sumedang dengan cerita yang unik dan penuh nilai mistis, makam keramat Marongge bisa jadi destinasi yang menarik. Tapi ingat, jangan datang dengan niat main-main. Hormati tempatnya, doakan yang baik, dan biarkan energi positif yang kamu bawa pulang.
Jangan lupa bookmark www.ceritamisteri.com untuk update terbaru kisah horor, legenda, dan sejarah mistis dari seluruh penjuru Nusantara.
Posting Komentar