Cerita tentang sebuah hotel angker di Anyer ini sempat viral beberapa tahun lalu. Bahkan, saking viralnya, kisah ini pernah dibahas di berbagai kanal YouTube horor populer, salah satunya oleh Hirotada Radifan yang memang dikenal gemar mengangkat cerita misteri dari seluruh Indonesia.
Cerita ini diangkat dari pengalaman nyata dan pertama kali beredar lewat akun X (dulu Twitter) bernama @BriiStory, yang sering membagikan kisah-kisah horor berdasarkan kiriman netizen. Uniknya, cerita ini dibagi dalam dua sudut pandang: dari sisi seorang bellboy dan dari sisi tamu yang pernah menginap di hotel dekat wisata Anyer tersebut.
Nama hotelnya tidak disebutkan demi menjaga privasi, tapi katanya sih, ini salah satu hotel terbesar di Anyer, yang juga termasuk bangunan lama dan cukup dikenal. Jadi, kalau kamu sering main ke kawasan Anyer, bisa jadi kamu tahu hotel mana yang dimaksud.
Bellboy dan Malam Tak Terlupakan di Hotel Anyer
Namanya Tono (bukan nama asli), seorang bellboy berusia 29 tahun. Ia sudah lima tahun bekerja di hotel tersebut. Hotel ini sendiri berdiri sejak tahun 1990-an, dengan bangunan megah bertingkat dan memiliki empat tower. Dulu, hotel ini ramai dan jadi favorit wisatawan. Tapi makin ke sini, bangunannya mulai kelihatan tua, dan jumlah pengunjung pun menurun drastis.
Selama bekerja, Tono sering mendengar cerita-cerita aneh dari rekan-rekannya. Namun, ia sendiri belum pernah mengalaminya langsung, sampai pada suatu malam yang sepi, semua berubah.
Sekitar pukul 11 malam, ia diminta atasannya mengecek kamar 406 karena tamu mengeluh air di kamar mandi berubah jadi merah seperti darah. Hotel sedang sepi malam itu, dan suasananya sunyi mencekam.
Tono mengetuk pintu, lalu dibuka oleh seorang ibu berusia sekitar 45 tahun yang tampak panik. Ia langsung menunjuk ke kamar mandi. Saat berjalan melewati tempat tidur, Tono melihat seorang perempuan muda berambut panjang, berpakaian hitam, sedang duduk sambil menggendong bayi. Ia kira itu anak dari si ibu.
Tapi, saat keluar dari kamar mandi, airnya normal saja. Tidak ada yang aneh. Ketika ia kembali memandang perempuan di kasur, wanita itu menatapnya dan tersenyum aneh. Merinding, tapi Tono tetap menjaga profesionalitas.
Setelah si ibu menelepon resepsionis lagi untuk melapor hal yang sama, akhirnya ia dipindahkan ke kamar lain. Saat Tono membantu mengemas barang, ia bertanya, "Bu, anak sama cucunya sekalian bawa, ya?"
Si ibu langsung menatap heran, "Mas, saya dari tadi sendirian di kamar ini..."
Detik itu juga bulu kuduk Tono berdiri. Dan saat mereka menunggu lift, sosok perempuan berbaju hitam itu tampak berdiri di depan kamar, menggendong bayinya, menatap mereka tanpa ekspresi.
Beruntung, lift terbuka tepat waktu. Di dalam, si ibu gemetar dan berkata, "Mas, tadi yang di depan kamar itu bukan manusia..."
Terjebak di Lift Hotel Angker di Anyer
Bukan cuma staf hotel, para tamu juga ada yang mengalami pengalaman serupa. Salah satunya dialami oleh Adi, Wildan, dan Vira. Sekumpulan teman yang memutuskan untuk staycation di Hotel Anyer setelah seminggu penuh bekerja di Jakarta.
Mereka tiba sekitar pukul 10 malam dan dapat kamar di lantai lima. Setelah meletakkan barang, mereka berencana ke kafe dekat lobi. Tapi, saat sedang bersiap, terdengar suara anak kecil berlari-lari di lorong. Adi membuka pintu, tapi lorong itu kosong.
Tak lama kemudian, Adi masuk ke kamar mandi dan kembali mendengar langkah kaki di luar. Ia keluar dan melihat seorang anak perempuan berdiri di depan lift, tapi sosok itu menghilang dalam sekejap.
Merasa aneh, ia buru-buru ke lift. Tapi begitu masuk, lift malah naik ke lantai 10, bukan turun ke lobi. Saat pintu terbuka, suasananya gelap dan lampu berkedip. Ketika mencoba menutup pintu lift, pintu tak juga menutup. Ia mulai panik.
Dari sudut matanya, Adi melihat seorang anak kecil dengan mata hitam legam berdiri di pojokan lift. Anak itu tersenyum dan tertawa pelan. Saat lift akhirnya turun ke basement dan pintu terbuka, anak itu berjalan keluar... dan menghilang di kegelapan.
Adi hanya bisa terdiam, wajahnya pucat. Saat kembali ke kamar, Wildan dan Vira langsung bertanya, "Di, kenapa?"
Adi cuma menjawab lirih, "Jangan naik lift sendirian."
Hotel Anyer dan Aura yang Tak Biasa
Cerita-cerita seperti ini memang terdengar seperti legenda urban. Tapi yang menarik, banyak tamu dan karyawan dari berbagai tahun dan generasi yang memberikan kesaksian serupa. Bahkan di komunitas traveler dan forum-forum internet, cerita tentang hotel dekat wisata Anyer ini cukup sering dibahas.
Beberapa mengatakan bahwa lokasi hotel berdiri di lahan bekas pemakaman, ada juga yang mengaitkannya dengan tsunami Banten beberapa dekade lalu. Terlepas dari semua itu, hotel ini tetap beroperasi dan masih menjadi pilihan banyak orang karena lokasinya yang strategis dan dekat pantai.
Nah, buat kamu yang suka suasana tenang dan bangunan klasik, Hotel Anyer ini mungkin bisa jadi pilihan menarik. Tapi, kalau kamu penakut, sebaiknya pertimbangkan dulu sebelum booking.
Tips Aman Menginap di Hotel Lama
- Selalu pastikan kamar dalam kondisi bersih dan nyaman.
- Bawa minyak aromaterapi atau garam untuk menetralisir energi negatif.
- Jika merasa tidak nyaman, jangan ragu untuk meminta pindah kamar.
- Hindari menginap sendiri jika hotel sedang sepi.
Jika kamu suka cerita seperti ini, jangan lupa eksplorasi lebih banyak cerita horor urban lainnya, terutama dari kawasan wisata yang menyimpan sejarah panjang seperti Anyer. Karena di balik keindahan pantainya, ada kisah-kisah lama yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami.
Posting Komentar