MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

Hotel Arum Banjarmasin, Cerita Kelam dari Hotel Megah yang Kini Jadi Misteri

Tampilan udara bangunan utama Hotel Arum Banjarmasin yang megah namun tak berpenghuni

Kalau kamu warga Banjarmasin, nama Hotel Arum mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Hotel ini dulunya berdiri gagah di simpang empat antara Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Pangeran Samudera tepat di jantung kota. Bangunan putih menjulang setinggi tujuh lantai ini dulunya disebut juga dengan Hotel Kalimantan, dan pernah jadi salah satu hotel termegah di kota seribu sungai ini.

Dengan total 149 kamar, fasilitas lengkap, dan lokasi strategis, Hotel Arum Banjarmasin bahkan pernah menyandang status hotel bintang 4. Tapi anehnya, meski dulunya begitu berjaya, sekarang hotel ini justru terbengkalai dan menyimpan kisah yang cukup... merinding.

Lho, kok bisa?

Awal Mula Kejayaan Hotel Arum

Hotel ini pertama kali beroperasi sekitar tahun 1990. Pada masanya, hotel ini jadi primadona, baik untuk wisatawan lokal maupun luar kota. Letaknya yang berada di pusat kota membuatnya sangat diminati. Apalagi saat itu belum banyak hotel dengan fasilitas sekelas Hotel Arum.

Tapi semua berubah sejak tragedi yang dikenal sebagai “Jumat Kelabu”.

Tragedi Jumat Kelabu, Titik Balik Nasib Hotel

Tepat pada 23 Mei 1997, hari Jumat, Banjarmasin diguncang kerusuhan besar yang dipicu suasana panas jelang pemilu legislatif. Saat itu, massa pendukung partai politik berbeda saling berhadapan. Salah satu titik kericuhan terjadi di sekitar Masjid Nur, yang kebetulan tak jauh dari lokasi hotel.

Versi ceritanya saat jamaah sedang khusyuk wirid seusai salat Jumat, rombongan kampanye dari salah satu partai justru melintas di tengah-tengah mereka. Bentrokan pun tak bisa dihindari.

Situasi makin kacau ketika massa bergerak ke kantor DPD salah satu partai, dan dari sinilah amarah meluas ke berbagai properti milik kelompok etnis dan agama tertentu termasuk Hotel Arum, yang kala itu dimiliki oleh warga keturunan Tionghoa.

Gedung hotel ikut jadi sasaran. Tak hanya rusak, operasional hotel pun lumpuh total. Dari sinilah awal kisah mistis dan misteri Hotel Arum Banjarmasin dimulai.

Sempat Aktif Kembali?

Meski setelah kerusuhan 1997 hotel ini sempat terdiam, ada beberapa sumber menyebut Hotel Arum kembali beroperasi di kisaran tahun 2000-an hingga 2015. Beberapa ulasan wisatawan di situs perjalanan menyebut bahwa mereka sempat menginap di hotel ini, ada yang di tahun 2008, ada pula yang menyebut 2015.

Hotel Arum bahkan sempat tercatat di situs-situs pemesanan seperti Agoda dan Pegipegi, yang menandakan sempat aktif kembali. Namun tak berselang lama, kesan hotel ini seperti “menghilang” lagi. Pintu-pintu tertutup, pagar mulai rusak, dan semak belukar tumbuh liar di sekitarnya.

Kebakaran Tahun 2018 dan Lampu Aneh di Kamar Atas

Pada Februari 2018, hotel ini sempat mengalami kebakaran kecil yang diliput langsung oleh RCTI. Tak ada korban jiwa, tapi kejadian ini makin mempertegas bahwa bangunan sudah tidak terawat lagi.

Dalam wawancara yang dilakukan media lokal dengan penjaga hotel bernama Iwan, disebutkan bahwa pemilik hotel telah pindah ke Jakarta sejak 2016. Anehnya, meski sudah tidak beroperasi, biaya listrik hotel dikabarkan masih mencapai Rp70 juta per bulan. Entah untuk apa, karena bangunan terlihat mati total, kecuali satu hal yang bikin banyak orang merinding…

Satu kamar di lantai atas yang lampunya selalu menyala. Hanya satu.

Iya, kamu nggak salah baca. Saat penelusuran dilakukan oleh tim konten lokal di tahun 2019, mereka menemukan seluruh hotel dalam kondisi gelap, kecuali satu kamar itu. Ketika ditanya kepada penjaganya, jawabannya simpel “Cuma dibiarkan hidup aja.”

Tapi, benarkah hanya itu alasannya?

Hotel Arum Kini Masih Menunggu Jawaban

Banyak orang berspekulasi. Ada yang bilang lampu itu menyala karena ada ritual tertentu. Ada pula yang percaya itu adalah "penanda" untuk makhluk tak kasat mata yang masih mendiami hotel. Spekulasi terus bermunculan karena hingga kini, tak ada penjelasan resmi dari pemerintah atau pemilik hotel.

Cerita horor yang dikabarkan beberapa penelusur, beberapa menyebut ada sosok makhluk besar berwujud separuh manusia separuh ular yang menghuni salah satu kamar. Tapi, seperti yang selalu kita ingatkan, percaya atau tidak, itu hak kalian. Disini kita hanya menyampaikan apa yang ada, dari cerita warga, penelusuran lapangan, dan sumber digital yang masih bisa diakses.

Apakah benar Hotel Arum tidak lagi beroperasi? Apakah ada unsur mistis lainnya yang membuat bangunan ini dibiarkan begitu saja? Ataukah ini sekadar bangunan bersejarah yang terlupakan oleh waktu?

Yang jelas, kisah tentang hotel ini menyisakan tanda tanya besar. Apalagi untuk warga Banjarmasin yang melihat perubahan hotel ini dari waktu ke waktu. Dari mewah ke angker, dari penuh tamu ke penuh misteri.

Jika Kamu Punya Cerita tentang Hotel Arum...

Kisah ini bukan tentang bangunan kosong, tapi juga tentang sejarah kota, peristiwa sosial-politik, dan bahkan budaya lokal yang penuh warna. Kalau kamu atau keluargamu pernah punya pengalaman di Hotel Arum Banjarmasin, pernah bekerja di sana, atau mungkin tahu cerita lain di balik dinding-dinding hotel ini, tuliskan di kolom komentar.

Karena siapa tahu, cerita kamu bisa membantu mengungkap misteri hotel yang sampai hari ini masih jadi teka-teki di tengah kota.

Posting Komentar