Kalau kamu pernah liburan ke Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah, pasti tahu kalau tempat ini punya daya tarik sendiri. Udara sejuk, pemandangan hijau, dan suasana alam yang adem bikin siapa pun betah berlama-lama. Tapi di balik ramainya Baturaden, ada satu hotel yang diam-diam makin jarang disebut adalah Hotel Rosenda.
Dulu Ramai, Sekarang Sepi
Dulu, Hotel Rosenda jadi salah satu tempat favorit wisatawan. Letaknya strategis, fasilitasnya lengkap, dan suasananya tenang. Bahkan dulu, tiap akhir pekan area ini selalu ramai. Ada pertunjukan kuda lumping, angklung, sampai acara hiburan rakyat yang bikin halaman hotel terasa hidup. Tapi itu dulu.
Sekarang? Hotelnya sepi, rumputnya tinggi-tinggi, listriknya mati, dan kolam renangnya seperti tak terurus. Beberapa bagian masih terlihat utuh, tapi jelas terlihat bahwa bangunan ini sudah lama tak dihuni. Bahkan papan nama hotelnya pun mulai kusam.
Bekas Tempat Isolasi Pasien COVID-19?
Kalau menengok ke belakang, sekitar tahun 2021–2022, Hotel Rosenda sempat dipakai sebagai tempat isolasi pasien COVID-19. Saat itu, hotel besar seperti ini memang sangat dibutuhkan untuk menampung mereka yang perlu ruang isolasi mandiri. Tapi setelah pandemi mereda, hotel ini seperti kehilangan arah.
Tidak ada lagi wisatawan yang menginap. Hotel-hotel estetik di sekitar Baturaden lebih dilirik, apalagi yang punya spot foto Instagramable dan fasilitas kekinian. Harga kamar Hotel Rosenda yang dulu sekitar Rp300.000 per malam, kini tak lagi menarik bagi generasi pelancong masa kini.
Bangunan Luas, Tapi Terlantar
Yang bikin sedih, lahan Hotel Rosenda sebenarnya luas banget. Di belakang masih ada taman, kolam renang, dan beberapa bangunan tambahan. Tapi semua itu kini seperti tidak terurus. Listrik padam, taman mulai ditumbuhi semak liar, dan suasana malam hari terasa... ya, agak menyeramkan. Katanya sih, penjaga masih ada, tapi nggak standby 24 jam.
Ada juga cerita yang beredar, entah benar atau tidak, bahwa hotel ini punya “masa lalu” yang kelam. Beberapa warga lokal menyebut tragedi yang pernah terjadi di kamar 135–seseorang dengan julukan “Rio si martil maut” dikaitkan dengan peristiwa 12 Januari 2001. Tapi tidak banyak yang mau membicarakan hal ini secara terbuka. Misteri? Mungkin.
Apakah Akan Dibuka Lagi?
Pertanyaannya sekarang adalah apakah Hotel Rosenda di Baturaden akan kembali beroperasi? Tidak ada informasi resmi. Beberapa warga bilang, saat musim liburan tahun baru atau high season, mungkin akan dibuka kembali. Tapi belum ada kepastian. Bahkan, lampu-lampu hotel juga sudah padam–entah karena tak dibayar, atau memang sengaja dicabut.
Padahal ini aset mahal. Bangunannya masih kokoh, ada penangkal petir, ada kolam renang, taman, bahkan area parkir yang luas. Sayang banget kalau dibiarkan begitu saja.
Ketika Hotel Menyimpan Cerita
Hotel bukan sekedar tempat menginap. Kadang, bangunan hotel menyimpan banyak cerita tentang kenangan liburan keluarga, momen romantis, bahkan tragedi. Hotel Rosenda mungkin jadi salah satu dari sekian banyak hotel di Indonesia yang perlahan ditelan waktu dan perubahan zaman.
Kalau kamu pernah menginap di sana, mungkin masih ingat bagaimana ramainya suasana waktu akhir pekan. Atau pernah duduk di balkon sambil menikmati pemandangan Baturaden yang asri. Sekarang, semua itu tinggal cerita.
Mungkin suatu saat, hotel ini bisa bangkit lagi. Atau setidaknya, dikenang sebagai bagian dari sejarah pariwisata Baturaden yang dulu pernah bersinar.
Posting Komentar