MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

AMALAN MANTRA NABI SULAIMAN 2


Habis wiridan dan zikir, Eyang Muhamad memberikan tangannya dan aku mencium tangan Eyang.

Habis wiridan dan zikir, Eyang Muhamad memberikan tangannya dan aku mencium tangan Eyang.

"Eyang tahu engkau dapat panggilan perusahaan dan besok testing. Nanti Eyang kasih mantra Nabi Sulaiman, hafalkan dan dibaca saat testing ya? Semuanya akan berhasil, insya Allah, tiga test engkau lewati dengan mudah," ungkap Eyang Muhamad sambil menyuruhku ke meja makan, biar makan sebelum diberikannya mantra Nabi Sulaiman Alaihissalam.

Singkat cerita, hari Senin Wage, tanggal 5 Januari 2015 aku menjalani test di perusahaan Prima Jaya Tunggal. Pertama testing psikologi, kemudian teknik disain dan terakhir wawancara. 

Sambil membaca mantra Nabi Sulaiman, aku menjalani testing dengan santai dan tenang. Alhamdulillah, hari itu juga langsung dinyatakan aku diterima perusahaan. Aku langsung dipertemukan dengan kepala bagian sumber daya manusia, SDM dan ditanya minta gaji berapa.

Karena yakin dengan kekuatan bantuan Allah Azza Wajalla, aku menyebut angka gaji yang langsung besar. Angka itu, di luar dugaan disetujui dan aku menandatangani kontrak kerja.

"Tiga bulan masa penyesuaian, setelah tiga bulan gaji Anda akan dinaikkan lagi," kata Drs. Sofia Martino, 45 tahun, kepala bagian personalia dan SDM, kepadaku hari itu.

Kini sudah tiga bulan aku bekerja di perusahaan besar ini dan gajiku dinaikkan lagi dua kali lipat. Pimpinan perusahaan merasa sangat puas dengan pekerjaanku. Semua disain tekstil yang aku buat digunakan untuk produksi dan aku ditempatkan sangat layak di perusahaan. Bahkan diberi mobil inventaris untuk kelancaran tugasku dan percepatan dalam berkarya.

Kini aku minta mamah untuk berhenti berdagang kue. Pikirku, biarlah Mamah istirahat, tidak usah siang malam membuat kue dan berjualan lagi. Biarlah aku yang membiayai rumah tangga dan biaya pendidikan adik-adikku. Namun, Mamah menolak. Mamah tidak mau berpangku tangan dan berdiam diri santai tanpa pekerjaan.

"Kalau Mamah istirahat, nyantai, nanti Mamah malah sakit. Mau Mamah sakit?" tanya Mamah, tak menuntut jawabanku.

Karena Mamah berkeras mau kerja, maka aku terpaksa membiarkan Mamah tetap membuat kue. Bahkan kue buatan Mamah aku masukkan ke kantin perusahaan dan semua suka menikmati kue yang memang enak buatan ibuku ini. Kue itu laku keras di perusahaan dan Mamah senang menjalani usaha itu di kantin-kantin perusahaan Prima Jaya Tunggal.

Belakangan, sejak kehadiranku di perusahaan Prima Jaya Tunggal, omset perusahaan naik drastis. Produk tekstil bukan hanya ekpor ke Asia Tenggara, tapi juga ke Eropa Timur dan Amerika Selatan, Direktur Utama mencium kehadiranku sebagai mascot perusahaan dan gajiku dinaikkan lagi.

Pimpinan mendengar dari para penasehat spiritual mereka bahwa ada tokoh perempuan pekerja baru yang punya "kundu" atau mascot memajukan perusahaan.

"Kamu jangan keluar dari perusahaan ini, minta gaji berapapun besarnya, kami akan penuhi," kata Liem Giok Kim, 56 tahun, direktur utama perusahaan ini, saat memanggilku di ruang kantor yang mewah di Gedung Megapolitan Building di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan.

"Para penasehat spiritual perusahaan melihat kehadiran kamu sebagai mascot dan tolong, jangan keluar dari sini ya? Jika memerlukan apapun, tinggal bilang kepada saya. Sewaktu-waktu kamu mau bertemu saya, kamu bebas masuk ke ruang saya, tinggal ngomong ke sekretaris Wanti Kania. Saya sudah bilang kepada Kanti Kania, bahwa kamu karyawati istimewa dan boleh masuk ke ruang saya sewaktu-waktu," kata Pak Liem, kepadaku.

Eyang Muhamad sudah mengetahui hal ini. Beliau tahu apa yang terjadi atas diriku di perusahaan dan sudah dirancang olehnya untuk menjadikan aku sebagai mascot usaha dan omzet perusahaan akan naik drastis. Tapi, ada syarat penting yang diwanti-wanti oleh Eyang Muhamad. Yaitu, intinya, aku tidak boleh sombong, tidak boleh berubah sikap dan tidak melepaskan mantra Kanjeng nabi Sulaiman sampai kapanpun. Lebih dari itu, zikir dan zikir kepada Allah Azza Wajalla, tidak boleh satu kali pun ditinggalkan.

"Waktu di jalan, waktu kamu kerja, waktu kamu makan, kamu harus ingat zikir dan zikir. Ingat, ingat itu," kata Eyang Muhamad, memperingatkan keras kepadaku. Jika aku melanggar, maka semua akan sirna dan aku akan terpuruk hingga ke selokan. "Jangan coba-coba ria', angkuh dan sombong. Karena semua itu akan mementahkan ilmu pemberian Eyang untukmu," tambah Eyang, serius, nyaris tanpa senyum sedikitpun.

Apa yang menjadi pesan gaib Eyang Muhamad, aku pegang teguh dan aku tetap sederhana, merendah dan mengalah kepada siapapun yang menzolimi ku. Aku hanya menyambut dengan sabar, tabah, tawakkal kepada Allah Azza Wajalla yang telah menjadikan aku manusia, menjadikan aku hidup dan diberkahi-Nya.

Untuk itu, tidak ada seorang teman kerja pun yang tahu tentang aku. Tentang berapa gajiku dan apa perlakukan perusahaan yang istimewa kepadaku. Kecuali Mbak Wanti Kania, sekretaris Pak Liem yang begitu baik dan santun kepadaku. Mbak Wanti tahu berapa gajiku dan tahu bagaimana perlakukan yang sangat istimewa perusahaan kepadaku. 

Mbak Wanti sangat secret dan menjaga kerahasiaan ini karena diapun, ternyata pemegang tunggal mantra Nabi Daud Alaihissalam. Mantra suara emas dan karena suaranya, Pak Liem tak pernah melepaskan dirinya, hingga puluhan tahun sebagai sekretaris pribadi Pak Liem dengan gaji yang melambung. Mbak Wanti seorang sekretaris yang kaya raya dan Berjaya di Prima Jaya Tunggal yang makin bergelora.