MKcFF1HGV2DPvVbWNgdht7btX7dQr3BVPEQS9h6n

DIBANTU LELUHUR SAAT AKU KESULITAN

"Dibantu Leluhur Saat Aku Kesulitan, ia menjelma seperti seorang nenek-nenek. Ia memintaku untuk mandi tengah malam sambil membaca doa- doa khusus."

" Ia menjelma seperti seorang nenek-nenek. Ia memintaku untuk mandi tengah malam sambil membaca doa- doa khusus. "

Namaku sebut saja Rina, tapi aku lebih akrab dipanggil Bunda. Mungkin karena aku sudah berumur dan memilik dua orang anak, aku lebih nyaman dipanggil Bunda. 

Anakku yang pertama perempuan dan kini sedang menyelesaikan kuliahnya di Singapura. Sedang anakku yang ke dua masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar di Batam. Aku memang tinggal di Batam, bersama suami dan anakku yang masih di SD itu.

Aku sendiri sebenarnya terlahir dan besar Purwokerto. Sampai tamat sekolah lanjutan pertama, aku masih di Purwokerto. Setelah itu, aku mulai melanglang buana, mencari penghidupan ke berbagai negara. 

Hingga aku menemukan tambatan hatiku di Singapura. Rahman, suamiku sekarang adalah warga negara Singapura yang berbisnis di Batam. Itulah sebabnya aku ingin menceritakan sedikit pengalamanku selama aku menjadi pekerja di luar negeri.

Dulu, aku pernah bekerja di Taiwan, Hongkong sampai akhirnya aku bekerja di Singapura. Di beberapa negara itu aku menghabiskan waktu sekitar 10 tahun. Di Singapura itulah aku bertemu dengan Mas Rahman, suamiku yang sekarang. 

Dia telah memberiku seorang anak lelaki yang kini masih di bangku SD itu. Dia adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Dia juga menafkahi lahir batin. Bahkan dia juga membuatkan perusahaan untukku dan anaknya di Batam ini.

Awalnya aku hanya seorang TKI yang bekerja di sebuah rumah di Singapura sana. Tapi seperti ketika di Taiwan dan Hongkong, di Singapura pun aku tidak mendapatkan pekerjaan seperti yang aku harapkan. Majikanku pelit, bawel dan suka marah- marah tak karuan. Padahal aku merasa semua yang aku lakukan itu sudah benar. Tapi di matanya, apa yang aku lakukan itu selalu saja salah.

Tak hanya itu, selama aku bekerja di luar negeri, uang yang aku hasilnya sepertinya tak berkah. Uang gajiku selalu habis tak karuan, aku mengirimnya ke kampung, tapi di kampung pun habis tak tahu ke mana. Malah keluargaku di kampung selalu mengeluh kekurangan uang. 

Aku memang sudah menjanda dan memiliki seorang anak perempuan ketika bekerja di Singapura. Anak itu adalah buah pernikahanku dengan mantan suamiku yang rumahnya tak jauh dari rumahku.

Tapi selama aku menikah dan memiliki seorang anak, suamiku tak bertanggung jawab sama sekali. Kerjanya cuma nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Setiap hari hanya luntang lantung, katanya bisnis dan mencari rejeki. Tapi tak pernah ada hasilnya yang bisa dibawa pulang. Alhasil akulah yang membiayai semua kebutuhan rumah tanggaku itu.

Sampai suatu hari tanpa sengaja aku meminjam Majalah Misteri pada seorang temanku. Lembar demi lembar aku baca majalah itu, sampai aku melihat seorang spiritualis yang bernama Mas Aslam Al Jawy. Aku merasa cocok sekali dengan dirinya. Ada rasa ingin menghubungi beliau tapi aku masih ragu, namun aku memberanikan diri untuk menghubunginya.

Di ujung telepon sana Pak Aslam, menjawab salamku dengan ramah. Setelah sedikit berbasa-basi aku menceritakan semua masalahku selama ini. Aku ceritakan pada Pak Aslam semua masa laluku dan semua harapanku untuk membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Aku juga ingin hidup bahagia lahir batin cukup rejeki dan bisa bahagia.

Tak lama kemudian, Pak Aslam memberiku saran untuk menggunakan Kapsul Susuk Aura. Menurutnya piranti mistik itu berisi kekuatan gaib untuk membuka aura dalam diriku. Dalam piranti mistik itu terkandung kekuatan aura untuk asihan, rejeki dan pagar diri. Kekuatan gaibnya akan menuntunku menuju rejeki yang banyak dan halal. Kemudian juga akan membantuku menemukan jodoh terbaik dalam hidupku.

Sebulan setelah menggunakan piranti mistik itu, aku merasakan perubahan besar dalam hidupku. Orang-orang di sekitarku berubah menjadi baik, terutama majikanku dan anak-anaknya. Aku sempat terheran. heran melihat perubahan mereka yang teramat drastis menjadi baik padaku. Teman-teman dan saudaraku di kampung pun menjadi baik sekali. Mereka cukup pengertian dan sangat mengerti keadaanku di negeri orang.

Tak hanya itu majikanku menjadi baik dan suka memberiku uang lebih untuk jajan dan sekedar makan. Aku juga sering diberi uang untuk makan atau jajan oleh tetangga-tetangga apartemen yang sering minta bantuanku. Jujur saja aku memang suka membantu mereka para tetangga yang ada di apartemenku. Dulu aku dibilang Jutek, tapi sekarang aku dibilang ramah dan menyenangkan.

Sampai suatu ketika aku bertemu dengan Pak Rahman, seorang tetangga komplek yang berstatus duda tanpa anak. Usianya 15 tahun lebih tua dari aku. Dia memiliki usaha jasa dan jual beli di Singapura. Kami sebenarnya sering bertemu ketika aku ke pasar atau ke toko Tapi selama ini tak pernah ada perhatian darinya hingga aku pun tak pernah memperdulikannya.

Tapi setelah menggunakan piranti dari Pak Aslam itu, sepertinya Pak Rahman mulai memperhatikanku. la mulai menyapaku dan menanyakan asal usulku. Esok harinya dia bahkan mengajak aku ngobrol agak lama di sebuah toko. Kebetulan kami bertemu di toko, dia belanja keperluan sehari-hari sama denganku.

Dari pertemuan yang makin hari makin sering itulah akhirnya kami saling suka dan jatuh cinta. Tanpa kuduga sedikit pun, ia menyatakan isi hatinya untuk melamar ku dan memperistri ku. la mengatakan.

Sebenarnya sudah lama ingin mengatakan itu tapi ia tak berani. la juga melihatku dulu seperti wanita yang sombong dan jutek. Itulah awal kebahagiaanku, sampai sekarang aku sudah diberi keturunan hasil buah cintaku dengan Pak Rahman.

Aku pun sekarang tinggal di Batam, dia memberikanku sebuah rumah dan sebuah usaha yang bisa kami jalankan bersama. Satu hal yang sampai saat ini aku ingat adalah ketika aku berada di rumah majikanku di Singapura, aku pernah didatangi nenek buyutku. 

Dia mengatakan aku harus mandi tengah malam sambil membaca doa. Dan doa itu persis seperti yang diberikan Pak Aslam padaku. Entahlah aku tak tahu siapa makhluk gaib yang mengaku sebagai nenek buyutku itu. Yang pasti aku mendapatkan berkah besar setelah aku menggunakan piranti dari Pak Aslam itu.