Pulau Sangiang di Serang, Banten–pulau kecil ini tersembunyi di wilayah perairan Selat Sunda, menyimpan hutan purba, laut toska, dan cerita yang belum banyak terungkap. Kalau kamu cari trip ke Pulau Sangiang dari Anyer, siap-siap terpukau sejak langkah pertama.
Sekilas Tentang Pulau Sangiang
Secara geografis, Pulau Sangiang berada di koordinat 105°49'30" BT dan 5°58'50" LS. Untuk menuju ke sini dari Anyer hanya butuh waktu sekitar 45 menit naik perahu motor. Cuma sebentar, tapi sensasinya seperti naik mesin waktu menuju tempat yang belum banyak tersentuh.
Pulau ini dulunya adalah kawasan cagar alam seluas 720 hektar. Tapi sejak 8 Februari 1993, statusnya berubah menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Sangiang. Nah, dari sinilah drama konservasi dan konflik sosial mulai muncul. Tapi kita simpan dulu ceritanya, karena keindahan alamnya benar-benar layak untuk dibahas lebih dulu.
Eksotisme Tiga Ekosistem dalam Satu Pulau
Bayangkan satu pulau kecil, tapi punya tiga tipe hutan berbeda yaitu hutan dataran rendah, hutan pantai, dan hutan payau. Unik, kan? Pulau Sangiang ini jadi rumah bagi banyak tumbuhan yang jarang ditemui di tempat lain. Mulai dari cemara laut (Casuarina equisetifolia), bayur (Terospermum javanicum), ketapang (Terminalia catappa), sampai nyamplung (Calophyllum inophyllum).
Ada juga waru laut, wali kukun (yang namanya aja udah misterius), bakau (Rhizophora stylosa), sampai cantigi (Vempis acidula) yang semuanya tumbuh subur di sini. Ini semacam taman botani liar di tengah laut.
Jadi Rumah Para Satwa Langka
Bukan cuma flora, faunanya juga luar biasa. Di Pulau Sangiang, kamu bisa menemukan lutung emas (Trachypithecus auratus), kucing hutan (Felis bengalensis), hingga landak dan biawak raksasa. Elang laut, burung cangak, pelatuk besi, dan burung-burung eksotis lainnya juga hidup bebas di sini. Bahkan kalau kamu beruntung, bisa ketemu anak hiu yang ngintai kelelawar jatuh di goa-goa pantai. Serius, bukan sinetron.
Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Pulau Sangiang
Buat kamu yang suka wisata bahari dan petualangan alam, Pulau Sangiang bisa jadi destinasi eco trip seru yang bisa kamu kunjungi. Berikut ini beberapa aktivitas seru yang bisa kamu lakukan saat trip ke Pulau Sangiang:
Snorkeling & Diving di Pulau Sangiang
Terumbu karangnya cakep banget, ikan-ikannya warna-warni, dan airnya jernih kebiruan. Kalau nggak mau basah-basahan, bisa naik glass bottom boat biar tetap bisa menikmati keindahan bawah laut dari atas perahu.
Tracking dan Menyusuri Goa Kelelawar
Pulau ini punya dua goa kelelawar. Salah satunya bisa diakses dengan tracking ringan, tapi satunya lagi butuh nyali ekstra karena harus menuruni tebing batu pakai tali dan tangga kayu. Pemandangannya? Gak usah ditanya.
Bukit Harapan Spot Pavorit Saat Trip Pulau Sangiang
Setelah puas diving atau snorkeling, trip Pulau Sangiang biasanya lanjut ke Bukit Harapan. Kamu akan diajak trekking lewat hutan menuju puncak bukit. Dari sini, panorama laut biru toska, tebing eksotis, dan rimbunnya hutan tropis terlihat jelas. Spot ini cocok banget buat foto-foto, healing, atau menikmati sejuknya angin laut.
Menginap dan Camping
Beberapa spot di Pulau Sangiang cocok banget buat camping. Bayangkan tidur ditemani suara ombak dan bangun dengan matahari terbit di depan mata. Kalau kamu suka suasana sepi dan alami, ini tempat yang pas.
Mengunjungi Bangunan Peninggalan Jepang
Di sisi lain pulau ini, kamu bisa menemukan sisa-sisa benteng dan goa dari zaman Perang Dunia II. Letaknya dekat Pos TNI AL, jadi kalau mau masuk harus dapat izin resmi. Tapi kalau kamu suka sejarah, ini adalah pengalaman yang wajib dicoba saat wisata Anyer.
Ikut Lepas Tukik ke Laut
Di dekat perkampungan warga, ada penangkaran penyu. Kalau kamu datang pada waktu yang pas, bisa lihat penyu bertelur atau bahkan ikut melepas tukik kecil ke laut. Seru dan bikin hati adem.
Ada Apa di Balik Lagon Waru?
Nah, sekarang kita balik ke kisah misteriusnya. Dahulu, pernah ada proyek besar yang dikelola perusahaan swasta di pulau ini. Para karyawan bahkan membangun pemukiman bernama Lagon Waru. Sekitar 50 kepala keluarga tinggal di sana, menggunakan bahasa Sunda, Jawa, dan Lampung.
Namun proyek itu berhenti tiba-tiba. Kenapa? Masih jadi misteri. Yang jelas, warga yang pernah tinggal di sana hingga kini masih berjuang mempertahankan hak atas tanah yang mereka tinggali sejak lama. Konflik ini masih terus berlangsung, dan konservasi alam jadi isu penting yang ikut terlibat.
Ancaman Terhadap Pulau Kecil Ini
Sayangnya, Pulau Sangiang sedang menghadapi berbagai ancaman. Dari konflik lahan, tekanan pembangunan, hingga minimnya kesadaran untuk menjaga kelestarian alam. Padahal pulau ini bukan cuma penting untuk manusia, tapi juga jadi rumah bagi banyak spesies yang dilindungi.
Kalau kita diam saja, bukan nggak mungkin suatu hari nanti pulau ini cuma tinggal cerita.
Jadi, Harus ke Pulau Sangiang Kapan?
Kalau kamu suka petualangan, suka alam, suka laut, suka sejarah, bahkan suka yang mistis-mistis dikit, trip Pulau Sangiang adalah jawaban dari kebosananmu terhadap wisata yang itu-itu aja. Lokasinya dekat dari wisata Anyer, akses mudah, dan dijamin pengalaman tak terlupakan.
Tapi yang paling penting, ketika kamu mengunjungi Pulau Sangiang, kamu juga jadi bagian dari perjuangan menjaga alam. Karena wisata yang baik bukan cuma tentang menikmati keindahan, tapi juga ikut melestarikan.
Jangan cuma baca doang, kapan kita jalan bareng ke Pulau Sangiang? Siapkan ranselmu, bawa semangat, dan jangan lupa bawa pulang cerita.
Posting Komentar